Jumat, 15 Juli 2011

SETIAP LANGKAH ADALAH ANUGERAH


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al-Hasyr : 18)
            Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada  tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang  tak mungkin dilupakannya, bernama Ralph. Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor.
             Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang  dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan  terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat  sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan  arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan  senyum lebar menghiasi wajahnya.
             "Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu ?" tanya sang  profesor. "Melakukan apa ?" kata Ralph. "Dari mana Anda belajar untuk  hidup seperti itu?" "Oh," kata Ralph, "selama perang, saya kira." Lalu  ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang
 tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus  menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di  depan matanya.
 "Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,"katanya. "Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki.Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini." Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar